Senin, 01 November 2010

Ibu, Strawberry, dan Surga


Saat masih kecil, aku tinggal jauh di desa. Bersama ayah dan ibundaku. Di sebuah rumah nan sederhana, namun penuh cinta. Suatu hari, aku sangat ingin merasakan buah strawberry. Karena aku hanya bisa merasakan rasa strawberry dari selai roti, atau rasa vitamin anak-anak saja. Aku hanya bisa melihat gambarnya, namun tidak tahu rasanya.
Di suatu sore, aku berkata pada ibu.“Bu, aku mau buah stroberi, rasanya gimana ya? Apa sama seperti rasa vitamin itu? Manis?” tanyaku.
“Rasanya agak asam, tapi kalau sudah dijadikan vitamin kan ditambah gula, jadi manis. Memangnya kenapa, Nak?” Tanya ibu.
“Aku mau, Bu. Kapan-kapan belikan yang banyak ya, Bu?” pintaku.
“Hmm. Mau nggak, ibu ceritakan tentang surga?” Tanya ibu. Agak tidak nyambung memang. Aku minta dibelikan buah strawberry, tapi ibu malah menceritakan surga. Pada akhirnya, akupun mau.
Ibu menceritakan surga dan keindahannya. Banyak malaikat dan bidadari yang tinggal di sana. Bidadari itu cantik-cantik dan baik hati pula. Dan orang-orang yang baik tinggal di sana. Semua hal yang diinginkan oleh orang-orang yang baik itu ada di surga. Allah pun akan menuruti semua keinginannya.
“Jadi, kalau aku minta stroberi yang banyak sekali, juga akan diberi, Bu?” tanyaku polos.
“Iya, di sana akan ada pohon stroberi yang banyak, bahkan bidadari-bidadari itu yang akan mengambilkannya untukmu, tinggal minta saja,” kata ibu.
“Tapi, harus jadi anak baik kalau mau ke surga, kamu mau, Nak?” lanjut ibu.
Aku mengangguk. Kalau begitu, aku mau jadi anak baik. Sehingga nanti, saat di surga, aku bisa meminta apapun yang kumau. Aku minta ibu selalu ada di sisiku. Jadi, aku bisa selalu bersamanya. Yaa Allah, pertemukan aku dengan beliau di Jannah-Mu. Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar